Fair and Square

Pemilihan RT sudah berakhir, dengan hasil kita kalah telak 27-9 suara. Vote dilakukan secara fair and square so suka atau tidak suka ya harus terima dan akui kekalahan.

Ini merupakan pengalaman baru bagi saya, baru sekali ikutan memberikan suara untuk pemilihan RT, ini pun karena kepentingan untuk bergerak mengurus kondisi lingkungan tempat tinggal seperti genangan air yang lama surut nya, serta masih ada sedikit urusan personal yang belum terselesaikan, selebihnya ya seperti yang sudah-sudah saya gak peduli sedikitpun soal siapapun ketua RT nya, yang ter-penting lingkungan tempat tinggal aman dan nyaman.

kecewa? Sudah tentu tidak bisa dipungkiri, tapi perasaan bersalah lebih dominan muncul dibandingkan rasa kecewa karena kekalahan dari pemilihan RT ini kemungkinan berdampak terhadap 2 hal yaitu; istri kandidat RT yang kalah akan kehilangan penghasilan sebagai kader dasawisma (karena kabar simpang-siur sliweran yang kerap berdengung sebelum pemilihan ketua RT berlangsung, bahwa akan diganti oleh orang lain) lalu ibunya kandidat yang kalah akan kehilangan pekerjaan sebagai petugas jumantik, oh stupid erwin!! Andai saja kau tidak bergerak dan tidak perlu nyaring (silent and use app seperti tahun2 sebelumnya) pak Ahmad mungkin akan mundur dari pencalonan RT dan pak Ahmad ada nilai bargain (negosiasi untuk so-so lah) karena sudah pasti kalah dikarenakan suara yang mendukung sudah terlihat dari jauh-jauh hari.

untuk keluarga ku sendiri tidak berpengaruh sama sekali dengan urusan menang-kalah dalam pemilihan RT. Tapi bagi keluarga pak ahmad (di masa pandemi ini) apabila kabar yang tadinya masih bersifat simpang-siur menjadi fakta, maka it cost a job, 2 jobs maybe.

but one thing for sure, jabatan RT itu ternyata SANGAT BERHARGA SEKALI bagi sebagian orang (timbul pertanyaan kenapa berambisi sekali sudah 18 tahun menjabat tidak mau gantian dan selama itu pula selalu menang tunggal, tidak ada pernah kandidat lain! baru tahun ini ada kandidat lawan yaitu Pak Achmad).
selama 18 tahun menjabat tidak pernah ada yang berminat jadi ketua RT selain orang  tersebut, lalu kenapa tahun ini muncul pesaing? semoga yang bersangkutan bisa mikir! dan merubah serta memperbaiki gaya kepemimpinan RT.

last but not least Pak Achmad, yang sebelumnya kita tidak dekat sama sekali, baru 2 minggu saja kita mulai dekat semenjak munculnya agenda pemilihan RT, i’m very proud to call you as a FRIEND.

Saat ini hanya ucapan permintaan maaf saja yang bisa saya berikan kepada engkau, mungkin bila pandemi ini berakhir dan urusan pekerjaan saya sudah kembali normal, I swear in the name of Allah the most gracious and the most merciful, I’ll help you as much as i could.